Kamis, 26 November 2015

Rintihan kalbu

Rintihan kalbu
By : Hikmawati Widya Putri
Ketika air mata itu akan jatuh
 Kristal itu mengalir bagai sungai
Terinjak bagai ampas
Bagai debu yang tertiup semilir angin
Bahkan intan mengkilap pun akan ternoda
Guratan kelelahan itu muncul
Walau hanya setitik
Kala percikan itu datang
Seberkas cahaya pun tak berdaya
Menggoreskan luka terdalam
Seperti sayatan yang  telah mengering
Saat itulah yang diharapkan akan menghilang
Kepercayaan yang telah ada
Lambat laun akan sirna dimakan usia

Hati ini boleh teriak
Jiwa seakan memanggil
Kegundahan seolah mengusik ketenangan
Hanya lelehan liquid yang keluar
Liquid itu perusak segala kebahagiaan
Seolah menertawakan kepiluan hati
Seakan membakar semua memori
Memori – memori indah memang yang pernah terlewati
Lekungan yang terpancar dari garis wajah
Seperti kehilangan jati diri
Bagai lukisan mahal tanpa goresan
Layaknya dinding kokoh yang terangkai sempurna
Namun di dalamnya tetap rapuh
Senyum itu kiasan
Kiasan – kiasan dari kebohongan yang tersirat
Tersirat di dalam kepedihan hati yang sesungguhnya
Tiada yang tahu hati seseorang

Bila hanya di lihat dari senyum yang terukir dari luarnya saja

Tangisan Anak Merantau

Tangisan Anak Merantau
By : Hikmawati Widya Putri
Kilauan intan berlian
Menandakan dirinya berharga
Tapi bagiku yang berharga hanya mereka

Tuhan titip mereka
Jaga mereka
Jauhkan mereka dari rasa sakit
Beri kesehatan pada mereka

Jangan biarkan mereka menangis
Izinkan aku mengukir tawa di wajah mereka
Membuat mereka bangga

Tiada mutiara yang berharga
Selain mutiara yang ku miliki
Mutiara paling berkilau

Yang kujaga hingga aku mati

KHAYALAN

KHAYALAN
By : Hikmawati Widya Putri

Khalayan itu membuatku terbuai dalam kebahagiaan
Saat aku tak bisa mengelak
Akan keinginanku tuk mencapai semua kebahagiaan itu
Tak ada yang mengerti
Tentang perasaan dan tekanan ini
Yang ada hanyalah gurauan
Tawaan akan semua kenyataan yang ada
Hidup ini seperti pasir yang terus mengalir tanpa henti
Kadang di atas dan kadang di bawah
Manusia hanyalah pemeran
Pemeran nyata dalam kehidupannya masing – masing
Fiksi itu mengusik ku
Mengusik pikiranku
Kadang menghibur
Menghiburku di kala penat
Terkadang membuatku seperti orang gila

Tak ada yang tau tentang khayalan itu

KASIH

KASIH
By : Hikmawati Widya Putri
Kasih tiada sampai
Ketika kasih yang tak mampu terbalaskan
Kasih yang tak memikirkan imbalan yang sesuai
Bagai mutiara yang berharga
Tak ingin menitikan setitik noda padanya
Seperti kasih yang tak ingin menumpahkan air mata yang tak berharga
Yang hanya memberikan kesedihan
Walau harus Menahan perih
Walau hanya menahan pedih
Kasih tertulus yang takkan mungkin terbalaskan apapun
Kepedulian yang berharga
Senyuman yang sangat mahal..
Hanya demi melihat kebahagiaan
Goresan – goresan kecil yang menyayat

Tak terlihat hanya demi sebuah kebanggan dan kesuksesan nanti